Contoh Teks Laporan Percobaan – DosenBahasa.com

1. Tujuan

Mempelajari dan mengamati pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan polong.

2. Studi teoritis

Perkecambahan adalah proses berkembangnya embrio dan komponen benih yang memiliki kemampuan tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji adalah bagian dari kecambah yang berada di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Tahapan perkecambahan merupakan perkembangan benih dalam kaitannya dengan aspek kimiawi.

Proses tersebut meliputi beberapa tahapan antara lain pengambilan, sekresi hormon ke area titik tumbuh atau area lainnya, serta asimilasi (fotosintesis). Proses penyerapan cairan dalam biji (imbibisi) berlangsung melalui mikrofil. Air yang memasuki kotiledon membengkak. Pembengkakan akhirnya menyebabkan adonan pecah. Perkembangan awal didahului oleh aktivasi enzim hidrolase (protase, lipase dan karbohidrat) dan hormon pada kotiledon atau endosperma dengan adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru untuk membran sel dan sitoplasma.

Endapan pati dipecah menjadi maltosa dan kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino berdifusi ke dalam embrio. Semua proses ini membutuhkan energi. Biji memperoleh energi dengan memecah glukosa selama proses respirasi. Pemecahan glukosa dari endapan pati menyebabkan benih kehilangan berat badan. Setelah beberapa hari, kepulan tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama terbuka dan memulai fotosintesis. Definisi perkecambahan ini tidak hanya digunakan untuk biji, tetapi juga untuk bagian tanaman lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Secara visual dan morfologi benih berkecambah umumnya ditandai dengan munculnya akar atau daun yang menonjol dari benih. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.

  • Air. Air menjaga tanaman tetap segar dan tidak layu, serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, mendukung fotosintesis dan menjaga kelembapan. Jika tanaman kekurangan air, maka akan menyebabkannya mengering atau kekurangan unsur hara. Kelebihan air juga menyebabkan tanaman menjadi kerdil, dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati.
  • Suhu. Suhu yang baik untuk tanaman adalah 30 derajat Celcius. Semakin tinggi suhu di sekitar tanaman, laju transpirasi semakin tinggi dan kandungan air dalam tanaman semakin rendah, sehingga proses pertumbuhan semakin lambat. Merawat tanaman pada suhu rendah merangsang pertumbuhan ruas yang lebih panjang daripada merawat tanaman pada suhu tinggi. Fungsi suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
  • Oksigen. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel akar, yang akan berhubungan dengan penyerapan nutrisi. Jika oksigen yang diperoleh bertambah sedikit saja, maka pertumbuhan tanaman akan sulit karena akan sulit menyerap unsur hara di dalam tanah.
  • Lampu. Tanaman yang diletakkan di tempat teduh akan tumbuh dengan ciri daun berwarna hijau muda dan akarnya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang banyak cahaya, tanaman akan memiliki ciri-ciri daun berwarna hijau muda, kuncupnya banyak tetapi ukurannya kecil, akarnya lebih tebal dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya meliputi perkecambahan, pemanjangan batang, pemuaian daun, sintesis klorofil, pergerakan batang, pergerakan daun, pembukaan bunga, dan dominansi kuncup.

Pengaruh cahaya pada tumbuhan

Cahaya mempengaruhi proses fotoperiodisme dan fototropisme pada tumbuhan. Fotoperiodisme adalah respons tanaman terhadap periode sinar matahari dan biasanya dikendalikan oleh fitokrom. Jumlah cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama untuk setiap tanaman. Secara umum, cahaya menghambat pertumbuhan tinggi badan karena cahaya dapat memecah hormon pertumbuhan atau auksin. Hal ini dapat kita lihat pada tanaman yang berada di tempat gelap yang tumbuh lebih cepat dibandingkan tanaman yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat dalam gelap disebut etiolasi.

Sedangkan yang dimaksud dengan fototropisme adalah respon tumbuhan berupa gerak bagian tubuh terhadap cahaya. Misalnya, pergerakan batang kecambah ke arah cahaya. Pergerakan fototropik dipengaruhi oleh kadar hormon auksin pada ujung batang. Hormon auksin berperan dalam pemanjangan batang. Auksin akan hancur jika terkena sinar matahari dan pertumbuhannya akan melambat.

3. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut.

  • 3 buah gelas kaca atau selai bekas
  • Kertas karbon/aluminium foil
  • Kapas
  • Biji polong
  • Banyak air

4. Prosedur/cara kerjanya

Prosedur atau cara pengoperasian praktikum ini adalah sebagai berikut.

  • Pilih polong yang baik dengan merendamnya selama 1-2 jam. Benih tenggelam merupakan benih yang baik yang biasanya digunakan untuk percobaan.
  • Siapkan 3 botol bersih, lalu lapisi bagian bawah botol dengan kapas yang telah dibasahi air secukupnya.
  • Tambahkan masing-masing 10 legum terpilih dan tutupi bagian atasnya dengan aluminium foil.
  • Perlakukan setiap botol sebagai berikut.
    • Botol 1, ditutup dengan alumunium foil agar cahaya tidak masuk ke dalam botol.
    • Botol 2, ditutup dengan alumunium foil namun terdapat lubang kecil di pinggir botol.
    • Botol 3 dibiarkan terbuka.
  • Tinggalkan tiga botol dan amati setelah 1 minggu.
  • Buatlah pengamatan dalam bentuk tabel.

5. Hasil observasi

Hasil pengamatan ketiga botol tersebut adalah sebagai berikut. (Catatan: semua dalam cm)

Perlakuan

Tinggi tanaman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Botol 1 25.5 18.5 22 20 26.5 19 24 28 6.5 2.5
Botol 2 33 16.5 28.5 20 27.5 22 11.5 24 16.5 20.5
Botol 3 20 22 15.5 1 1.5
  • Botol 1 : semua berhasil tumbuh, 2 benih bermasalah tumbuh (biji ke-9 dan ke-10). Dari hasil tersebut rata-rata tinggi tanaman adalah 19,25 cm.
  • Botol 2 : semuanya berhasil tumbuh dengan sempurna. Dari hasil pengamatan tersebut rata-rata tinggi tanaman adalah 22 cm.
  • Botol 3 : 5 biji kacang hijau berhasil berkecambah dan 5 biji polong gagal (4 biji tidak berkecambah dan 1 berjamur), dan 2 dari 5 biji yang berkecambah tumbuh kerdil. Dari hasil pengamatan tersebut rata-rata tinggi tanaman adalah 22 cm.

6. Diskusi

Pertumbuhan tanaman pada sisi yang terkena sinar matahari akan lambat karena sinar matahari menghambat hormon auksin. Namun sisi tanaman yang tidak terkena sinar matahari tumbuh dengan sangat cepat. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Perkecambahan sangat dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormonal. Hal ini akan menyebabkan ujung tumbuhan mengikuti arah datangnya sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme.

Dengan tidak adanya cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang, tetapi dengan aura pucat kekuningan, tipis dan kurang berkembang. Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, auksinnya rusak sehingga pertumbuhan kecambah menjadi sulit. Laju pertumbuhan panjang kecambah ini menurun dengan cepat sehingga batang lebih pendek tetapi menjadi lebih kencang, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.

Botol tertutup 1 menghasilkan tanaman dengan akar yang lebih panjang, batang yang kurang kuat dan pertumbuhan yang lebih cepat. Ini karena kelembapan di dalam botol cukup tinggi dan tidak bisa berfotosintesis. Membuka 3 botol menghasilkan tanaman dengan akar lebih pendek, pertumbuhan lebih lambat, batang lebih kuat, tetapi ada yang mati. Hal ini bisa dikarenakan banyaknya pengaruh yang dapat merusak tanaman dari luar yang masuk ke dalam botol. Botol 2 yang setengah terbuka menghasilkan tanaman dengan sifat peralihan antara botol 1 dan 3. Terdapat kesalahan pada hasil percobaan karena bahan penutup atau biji yang kurang baik.

7. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, disimpulkan bahwa perkecambahan sangat dipengaruhi oleh cahaya, hormon dan beberapa faktor lain yang mempengaruhinya.

Dilihat dari faktor cahaya, terbukti bahwa legum yang diletakkan di tempat yang tidak terlalu gelap akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat daripada kacang hijau yang ditempatkan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan hormon auksin pada daerah yang kurang gelap tidak terkena sinar matahari, sehingga merangsang pemanjangan sel pada titik pertumbuhan primer. Namun kondisi yang baik untuk tanaman yang diperdalam adalah kacang hijau yang sangat dipengaruhi oleh sinar matahari. Kondisi tersebut antara lain semakin kuat, daun sudah tumbuh sempurna dan berwarna hijau. Hanya saja batangnya lebih pendek dibandingkan kacang-kacangan yang diletakkan di tempat gelap. Sedangkan kondisi tanaman yang kurang baik dialami oleh polong yang tumbuh tanpa pengaruh sinar matahari yaitu batang tumbuh, daun tidak mengandung klorofil, berwarna kuning.

Dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan polong, hal ini terjadi karena cahaya dapat memecah hormon auksin.

Bibliografi

1. http://shawolmyword.blogspot.com/2012/11/Report-Practicum-biologi.html
2. http://makalahpengaruhcahayaterhadaptanaman.blogspot.com/
3. http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/
4.

Materi pelajaran

materi pelajaran kelas 7 8 9 10 11 12 SMP SD SMA SMK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *