Dalam lakon dramatik diperlukan teks agar lakon dapat berjalan lancar. Teks dikenal sebagai dialog dalam drama. Dimana dialog dalam drama ini harus memiliki struktur peristiwa yang teratur, sehingga pesan cerita dapat tersampaikan. Apa pun?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dialog adalah percakapan (dalam lakon, cerita, dan sebagainya). Jadi, konsep dialog adalah media komunikasi atau alegori yang terjadi antar tokoh dan dapat menggambarkan kisah hidup.
Dialog dalam drama harus menggambarkan watak tokoh, konflik dan penyelesaian masalah dalam drama. Pasalnya, hampir semua informasi disampaikan melalui dialog oleh pemain.
Ada tiga unsur penting dalam dialog dalam sebuah drama, yaitu tokoh, wawancang dan kramagung. Karakter yang menjadi peran penting sebagai pemain dalam drama. Wawancara menunjukkan dialog atau monolog yang harus disampaikan oleh seorang tokoh. Sedangkan kramagung adalah petunjuk tingkah laku yang ditulis dalam tanda kurung. Kramagung ini menjadi pedoman bagi tokoh untuk bermain atau berdialog.
Struktur peristiwa berurutan
Selain itu, dialog dalam drama memiliki struktur rangkaian peristiwa sehingga dapat tertata dengan baik. Urutan struktur peristiwa dialog dalam drama diawali dengan orientasi, kemudian komplikasi, dan kemudian penyelesaian.
Baca juga: Penokohan dalam Drama, Tritagonis, Ada Protagonis
- Orientasi adalah awal atau pengantar cerita, secara umum dan juga memperkenalkan karakter pada drama yang akan diceritakan.
Misalnya : pada zaman dahulu hiduplah seekor anak kucing yang merintih kesakitan di pinggir jalan sambil menangis sedih menahan rasa sakit di kaki yang terluka akibat ulah anak kecil berbaju hitam itu..
- Urutan peristiwa kedua adalah komplikasi, yaitu peristiwa munculnya konflik atau masalah dari tokoh utama cerita.
Cobtohnya: ketika kucing itu menangis lebih keras, bocah laki-laki berbaju hitam itu perlahan mendekatinya. Kucing itu melihat anak laki-laki itu datang membawa pisau dan dengan cepat bergerak ke arahnya. Kucing itu sangat ketakutan.
- Solusinya adalah penyelesaian masalah oleh tokoh utama terhadap konflik yang muncul dalam cerita.
Misalnya : dalam ketakutan si kucing berpikir dan akhirnya mendapat solusi. Dia melihat kertas besar di sebelahnya dan menunggu mobil lewat sehingga bocah itu berhenti. Sesaat mobil lewat, anak itu berhenti, dan kucing itu bersembunyi di bawah daun besar yang menutupi seluruh tubuhnya. Akhirnya anak itu bingung mencari kucing itu dan pergi.
Ikuti kami dan sukai kami:
Materi pelajaran
materi pelajaran kelas 7 8 9 10 11 12 SMP SD SMA SMK